Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh
HABIB MUSA AMIN
NIM. 12401173419
Dosen Pembimbing Lapangan
ELOK FITRIANI RAFIKASARI, M.Si
NIP. 198909212018012001
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
2020
Kekurangan modal selalu menjadi masalah klasik bagi sebagian besar pelaku usaha, termasuk pembudidya ikan lele. Sementara itu, masih banyak potensi dana di perbankan yang belum banyak dimanfaatkan untuk sektor UMKM. Karakteristik sektor usaha pembudidayaan seperti ini yang kiranya berisiko tinggi dan dipandang rendah diduga kuat menjadi penyebab rendahnya minat lembaga pembiayaan untuk mendanai sektor ini. pngusaha umumnya tidak dapat mengakses lembaga pembiayaan komersial yang menyediakan bunga rendah, seperti BRI Unit Desa, Bank Perkreditan Rakyat, dan koperasi. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki agunan sertifikat tanah dan pengembalian kredit bulanan sehingga tidak sesuai dengan pola penerimaan usaha mereka dan prosedur pengajuan kredit yang rumit. Pengusaha juga sulit mengakses Koperasi Unit Desa karena kinerjanya lemah, putaran uang lambat, dan modal sulit berkembang.[1] Sektor usaha seperti ini menurut saya yang merupakan basis pertumbuhan ekonomi pedesaan, sangat strategis dalam meningkatkan pendapatan masyrkat pedesaan dan mengurangi kemiskinan. Akan tetapi, sampai saat ini para pelaku usaha masih dihadapkan pada kesulitan pembiayaan untuk pengembangan usahanya.