Tradisi Ngitung Batih menjadi wujud kearifan lokal Bumi Menak Sopal. Ngitung Batih berasal dari kata Ngitung atau Ngetung yang berarti menghitung dan Batih yang bermakna anggota keluarga.
opini peneliti muda
Lebur dalam Tahlil Naluri Mbah Hasan Mimbar
Rutinan Tahlil dilaksanakan di Masjid Hasan Mimbar Majan setiap hari Kamis setelah jamaah shalat Isya’. Kamis, 22 Agustus 2019, saya berkunjung untuk mengikuti kegiatan tersebut. Pasalnya Tahlil Naluri adalah kristalisasi proses Islamisasi kerajaan Mataram yang dibawa oleh Mbah Hasan Mimbar. Beliau merupakan utusan Sri Sultan Pakubuwono II Mataram yang ditempatkan di Kadipaten Ngrowo pada tahun 1727 M. Demikian penuturan sejarah dari salah satu Dzuriah Mbah Hasan Mimbar, M. Ali Sodiq.
Mbah Hasan Mimbar dan Pusaka Kiai Golok
Penyebaran agama Islam di daerah tersebut dilakukan oleh Kiai Hasan Mimbar, ketika beliau melakukan syiar Islam pada abad 18 M, ketika kabupaten Tulungagung masih bernama Ngrowo atau Bonorowo.
Gus Muhammad Ali Sodiq menuturkan bahwa pada tahun 1727, Bupati Raden Ngabei Mangundirono memerintahkan Kiai Hasan Mimbar untuk menyebarkan agama Islam di Ngrowo. Perintah tersebut juga merupakan perintah Raja Mataram Sinuhun Pakubuwono II. Atas alasan ini Mbah Hasan Mimbar lalu mendapatkan sebidang tanah yang hari ini dikenali dengan nama Majan. Inilah cikal bakal wilayah tersebut ditetapkan sebagai bumi Perdikan.
Keris Sebagai Budaya Asli Indonesia
![Zulfa Ilma Nuriana [] Mahasiswa Jurusan Psikologi Islam Semester I, IAIN Tulungagung; Staf Magang IJIR []](http://blog.iain-tulungagung.ac.id/pkij/wp-content/uploads/sites/104/2019/08/PKIJ-ZULFA-300x300.png)
Zulfa Ilma Nuriana [] Mahasiswa Jurusan Psikologi Islam Semester I, IAIN Tulungagung; Staf Magang IJIR []
Keris memiliki arti yang luas. Namun pada hakikatnya memiliki persamaan. Sebagaimana dapat dilihat artinya dalam bahasa Jawa dan bahasa Arab. Jarwadhasa kata Keris dalam bahasa Jawa adalah ‘kekeranaris’. ‘Kekeran’ berarti penghalang dan pengendalian. ‘Aris’ berarti tenang. Keris dapat dikaitkan dengan kehidupan manusia, yakni seseorang harus saling mengingatkan dan mengendalikan diri secara bijak sehingga tidak menjadi manusia yang sombong (Sutrisna, 2009: 50).
Mistisisme Jawa
![Chandra Halim Perdana [] Mahasiswa Pascasarjana Prodi AFI IAIN Tulungagung; Peneliti di Institute for Javanese Islam Research []](http://blog.iain-tulungagung.ac.id/pkij/wp-content/uploads/sites/104/2018/04/BLOG-candra-300x300.png)
Chandra Halim Perdana [] Mahasiswa Pascasarjana Prodi AFI IAIN Tulungagung; Peneliti di Institute for Javanese Islam Research []
Saat pandangan tersebut terorganisir, semacam gerakan mistisisme, dikenal dengan nama aliran. Keberadaanya lebih banyak dianggap mengancam. Selain itu, kebatinan terus menerus menjadi sasaran utama peng-agama-an. Padahal, javanisme merupakan jati diri. Sekaligus produk intelektual orang Jawa sendiri.
Tarekat Sunan: Pancasetya Sebagai Kesalehan Hidup
Kelima istilah tersebut berarti mampu melestarikan budaya, memegang teguh ucapan, senantiasa menepati janji, bertanggung jawab terhadap apa yang dibebankan kepadanya, serta mampu menjalin persahabatan dengan prinsip kesetiakawanan.
Dapat dikatakan bahwa, pancasetya merupakan salah satu ciri di mana saat manusia wajib berusaha untuk menolak perbuatan buruk, maka pada saat yang sama ia juga harus berusaha menegakkan perbuatan baik.
Kedungwaru Culture Village Carnival, Memotret Akar dan Potensi Desa
KCVC (25/08) dimulai sekitar pukul 1 siang. Rute Karnaval dimulai dari Pasar Senggol, Bangoan ke selatan menuju pertigaan depan Balai Desa Ringinpitu. Setelah itu, peserta pawai menuju lapangan Ringinpitu sebagai titik akhir.
Labuh Larung Sembonyo
![Risma Fadlilatul Iffah [] Pemenang Sayembara Menulis SMA se-Karesidenan Kediri, IJIR IAIN Tulungaguang; Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam Semster I; Staf Magang IJIR []](http://blog.iain-tulungagung.ac.id/pkij/wp-content/uploads/sites/104/2019/09/IJIR-RISMA-300x300.png)
Risma Fadlilatul Iffah [] Pemenang Sayembara Menulis SMA se-Karesidenan Kediri, IJIR IAIN Tulungagung; Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam Semester I; Staf Magang IJIR []
Menurut mereka, dibukanya kawasan atau babad alas teluk Prigi menjadi cikal bakal terciptnya tradisi Labuh Larung Sembonyo, sehingga upacara ini begitu sakral. Labuh Larung Sembonyo dilaksanakan pada Senin kliwon bulan Selo sesuai penangggalan Jawa. Upacara adat ini biasanya dilakukan oleh masyarakat nelayan dan petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut dan merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah membuka atau babad alas teluk ini yaitu Tumenggung Yudho Negoro dan empat saudaranya.
Tradisi Pasang Molo
Tradisi pemasangan molo merupakan tradisi memasang tiang tertinggi atap rumah atau blandar untuk selanjutnya dibungkus dengan kain merah. Kata molo merupakan kata turunan dari kata polo, yang berarti sirah atau kepala. Pemasangan molo biasanya dilakukan saat prosesi membangun rumah. Molo ditempatkan pada tiang tertinggi, dan tepat berada di tengah-tengah rumah.
Macan Putih Gaib Candi Mleri
Candi Mleri merupakan Candi yang bercorak Hindu. Hal ini ditandai dengan adanya patung Ganesha di bagian luar makam. Di Candi Mleri ini dapat kita temukan beberapa peninggalan-peninggalan artefak, relief, makam-makam, dan prasasti.
Recent Comments